Dicari marketing pria - wanita
Gaji + Komisi besar 1 juta s.d 3 juta keatas
Jakarta - Gajah mada Plaza
Sabtu , Minggu juga Bisa
Telp . 021.9140.9440 - rcjakarta@gmail.com
..<< Jual Rumah >>..

Monday 13 October 2008

Sentuhan Seni Interior dengan Tapestry

DINDING yang polos tak hanya bisa "ditemani" lukisan atau foto. Bentangan kain tapestry yang sarat unsur etnik pun dapat menambah nilai estetis ruangan.

Tapestry lebih dari sekadar kain. Karakter tapestry lebih istimewa. "Karakter kain tapestry lebih punya konten dan nilai seni," ujar desainer interior Tony Sofian. Oleh karena itu, tapestry sebagai elemen interior memiliki kesan yang eksklusif. Apalagi jika kain tapestry tersebut ditenun atau merupakan hasil kerajinan tangan.


"Kain tapestry adalah kain tenunan yang umumnya terbuat dari serat organik seperti katun dari kapas atau dari wol (bulu domba)," jelas desainer interior Timothy Iddo Malachi atau akrab disapa Timmy. Tak heran, jika tapestry dapat menjadi benda seni yang terpampang manis sebagai penghias ruangan rumah Anda.

Menurut Tony, serat yang menjadi bahan kain tapestry pada prinsipnya adalah serat yang dianyam dan mulai banyak diproduksi sesuai permintaan konsumen. Tapestry sudah populer dan merupakan kerajinan tenun yang turun-temurun tereduksi menjadi applied use. "Maka, tapestry sebagai elemen interior umumnya dipajang sebagai elemen dekorasi dinding atau dihamparkan di atas sofa yang lebar," jelas Timmy, yang alumnus Universitas Trisakti Jakarta.

Bentuk kain tapestry umumnya persegi panjang dengan berbagai macam ukuran. Namun, biasanya tidak sebesar karpet lebar yang menjadi alas lantai. Ukuran tapestry paling besar sekitar 1,5 meter x 2 meter. "Ukuran ini terbatas disebabkan karena ukuran alat tenun yang memang tidak besar dan cenderung tradisional," tambah pria ramah yang juga aktif mengelola blog igloodesigndecor. multiply.com itu.

Lagi pula, ukuran tapestry memang harus disesuaikan dengan bidang dinding yang akan dilapisi tapestry. Ukuran kain kurang dari satu meter boleh saja dipasang karena jarang ada tapestry yang membentang sampai bawah.

Tapestry dapat berperan menghangatkan ruangan. "Selain estetis, benda seni punya fungsi lain yaitu melembutkan ruang," ucap Tony, alumnus Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Oleh karena itu, tapestry juga termasuk soft furnishing yang dapat digantung di hampir semua dinding ruangan. Kain yang menjadi jok sofa dan bantal kecil pemanis kursi merupakan contoh soft furnishing. Furnishing sendiri mengacu pada penutup, pelapis, atau penghias mebel atau interior.

Walaupun desain tapestry sangat bernapaskan nuansa etnik, soft furnishing yang satu ini sah-sah saja jika berada di rumah bergaya modern. "Sekarang tergantung kreativitas karena mau tabrak gaya juga bisa dari aspek warna dan kontennya," tutur Tony, yang menjabat posisi Design Director di PT Trivium Wastucitra Dipantara.

Untuk rumah modern yang simpel, tapestry sebagai elemen interior akan menonjol sehingga menjadi focal point dalam ruangan. Lain halnya jika tapestry berada di rumah bergaya tradisional. Anda harus pintar-pintar memadupadankan tapestry dengan elemen interior klasik yang lain.

"Takutnya tapestry akan ?terbanting' dengan benda seni lain yang ada di sekitarnya. Jadi perhatikan paduan warnanya," saran Tony.

Walau memiliki kesulitan tersendiri saat harus memadupadankannya ke dalam interior klasik, tapestry akan tetap tampak cantik asal Anda memperhatikan warna serta coraknya.
(sindo//tty)

No comments:

Other :

Topic Relation
Digg!
Custom Search

Informasi jual beli

R.Design: Charm Skins