Dalam Feng Shui, ruang tamu jarang diulas dengan benar. Padahal ruang tamu merupakan tempat yang paling banyak disinggahi oleh orang luar. Karena itu, secara tidak langsung ruang tamu akan mencerminkan baik-buruknya sifat dan kebiasaan penghuni rumah. Tanpa Ruang Tamu
Ruang tamu sering diartikan sebagai ruang singgah serta ruang perantara untuk pertemuan tamu dan pemilik rumah. Sementara itu, ruang tamu memiliki kaitan langsung dengan pintu masuk ke rumah yang menghubungkan seseorang dari lingkungan dalam ke lingkungan luar, dan begitu pula sebaliknya.
Ruang tamu yang kumuh, sempit, dan kotor, tentu akan membiaskan atmosfer buruk terhadap rezeki yang masuk. Ruang itu bisa juga menyebabkan tamu yang datang tidak lagi punya selera untuk berdialog. Ini akan sangat merugikan kalau pembicaraan yang akan dilakukan berkaitan dengan prospek bisnis atau yang bersifat penting lainnya. Sudah pasti hawa rezeki yang seharusnya bisa dimiliki akan hilang tak berbekas.
Lain ceritanya bila ruang tamu ditata dengan baik. Baik di sini bukan berarti mewah, melainkan rapi dan bersih. Suasana ini akan lebih menyegarkan pikiran dan melegakan perasaan. Atmosfer yang baik akan menyebabkan hawa rezeki singgah lebih lama di dalam rumah dengan ruang tamu yang baik. Jadi, ruang tamu adalah satu cermin dari penampilan pemilik rumah yang kualitasnya senantiasa dinilai oleh orang luar.
Harus Proporsional
Baik-buruknya penilaian Feng Shui terhadap ruang tamu meliputi beberapa hal berikut.
Ada rumah yang sengaja tidak menyediakan ruang tamu, jadi tamu ditempatkan di teras depan rumah. Rancangan ini diadopsi dari pemikiran yang menganggap rumah sebagai area pribadi yang tidak perlu disentuh atau dilihat orang luar. Sayang, kebiasaan ini kurang pas untuk budaya Indonesia yang sangat menghormati tamu yang berkunjung ke rumah. Memang, dalam Feng Shui tidak pernah ada larangan menerima tamu di teras, sebab yang dijadikan obyek Feng Shui adalah letak pintu masuk ke rumah. Hanya saja, faktor etika perlu dijadikan sebagai pertimbangan, agar penghuni tidak dinilai sebagai orang sombong yang tidak menghormati orang lain.
Ada pula tamu yang langsung dipersilakan masuk ke ruang keluarga yang letaknya di dalam rumah. Jadi bagian depan sesudah pintu masuk hanya difungsikan sebagai foyer atau lorong penghubung. Desain ini dibuat dengan alasan tidak perlu punya tamu yang belum akrab untuk berkunjung ke rumah. Bentuk ini sah-sah saja, tetapi suatu saat akan membuat repot diri sendiri. Desain ini sayangnya dalam Feng Shui dinilai buruk, sebab akan menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap keharmonisan keluarga, sebab situasinya menjadi serba terbuka dan mudah terbaca oleh famili atau teman karib yang datang. Kalau ada yang bermaksud jahat terhadap pemilik rumah dengan menggunakan guna-guna, ia akan mudah melakukannya. (Mas Dian MRE)
Sumber: Tabloid Rumah
Source : Kompas.com
Dicari marketing pria - wanita
Gaji + Komisi besar 1 juta s.d 3 juta keatas
Jakarta - Gajah mada Plaza
Sabtu , Minggu juga Bisa
Telp . 021.9140.9440 - rcjakarta@gmail.com
Gaji + Komisi besar 1 juta s.d 3 juta keatas
Jakarta - Gajah mada Plaza
Sabtu , Minggu juga Bisa
Telp . 021.9140.9440 - rcjakarta@gmail.com
..<<
Jual Rumah
>>..
Tuesday, 9 December 2008
Ruang Tamu Sebagai Cermin Pemilik
Labels:
Ruang Tamu Cermin Pemilik
Mau beli rumah
Pasang Iklan Rumah
Peluang Usaha
Jual Batu Bara
Cari Modal Usaha
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Other :
Topic Relation
Custom Search
Informasi jual beli
Jual Rumah Cepat
Jual Beli Rumah
Kendaraan Second
Motor second
Computer Second
Home Design Consultant
Jual Rumah
Jual Beli Rumah Cepat
Tulis aja langsung
Jual Beli Rumah
Anda boleh buat lebih dari satu
tak terbatas free bebas biaya
No comments:
Post a Comment