Dicari marketing pria - wanita
Gaji + Komisi besar 1 juta s.d 3 juta keatas
Jakarta - Gajah mada Plaza
Sabtu , Minggu juga Bisa
Telp . 021.9140.9440 - rcjakarta@gmail.com
..<< Jual Rumah >>..

Thursday, 18 September 2008

Menikmati Santapan di Bangunan Tua

PERNAHKAH Anda bersantap di dalam bangunan tua yang punya nilai sejarah tinggi dan dengan suasana yang sepi? Jika belum, rasakan sensasinya di Cafe Batavia.

Kafe ini berlokasi di kawasan Kota, Jakarta Barat, "menyembul" di antara deretan bangunan tua yang ada di sana. Sesuai namanya, Batavia -nama untuk Kota Jakarta pada zaman dulu- kafe ini memiliki konsep yang juga vintage (kuno). "Aroma" sejarah tercium dari gaya dan desain interior ruangannya.

Kita semua tahu, Indonesia menyimpan banyak sekali cerita dan tempat bersejarah. Cerita maupun tempat bersejarah itu umumnya masih dilestarikan hingga saat ini. Bangunan-bangunan tua yang berada di kawasan Kota itulah contohnya.

Kawasan tersebut kini tak hanya dikenal sebagai tempat bersejarah di Jakarta, juga lokasi tujuan wisata. Bangunan museum dan kafe yang ada di sana menjadi objek wisata yang patut dikunjungi. Kembali ke Cafe Batavia, kafe tersebut terletak di depan Museum Fatahillah, bangunan yang dulu merupakan gedung pemerintahan Belanda.

Suasana tenang dan sepi sangat terasa begitu kaki melangkah masuk ke area gedung yang disebut-sebut sebagai bangunan tertua kedua di kawasan Taman Fatahillah. Untuk sesaat, para pengunjung yang masuk ke kafe ini pasti akan lupa dengan hiruk-pikuk kota yang berada di luar sana.

Bangunan yang berdiri antara tahun 1805 dan 1850 ini dulu merupakan tempat tinggal seorang pejabat pemerintahan Belanda.
"Pemilik bangunan ini adalah orang pemerintahan pada saat itu. Kantor pemerintahan berada tepat di depannya, yang sekarang dijadikan Museum Fatahillah," kata Asisten Public Relation Cafe Batavia Arum Kartini.

Arum menuturkan, sebelum Cafe Batavia berdiri, bangunan tiga lantai ini hanya berisi kamar-kamar dan beberapa ruangan dengan beragam fungsi. Bangunan tersebut pernah dijadikan gudang, kantor, coffee shop, juga art gallery. Pada 1993, bangunan ini dibeli oleh seorang warga negara Australia bernama Graham James, yang saat ini menetap di Pulau Bali.

Diskotek atau night club di lantai 1 dan fine dining di lantai 2 menjadi awal dimulainya "kehidupan baru" di tempat ini. Tentu saja, setelah bangunan mengalami sedikit renovasi. "Baru pada sekitar tahun 1997, pemilik bangunan menjadikan tempat ini sebagai kafe. Krisis moneter menjadi salah satu alasannya," cerita Arum, yang bekerja di Cafe Batavia sejak tujuh bulan lalu.

Hampir semua ruangan yang terdapat di Cafe Batavia masih menggunakan perlengkapan peninggalan pemiliknya di masa silam. Rata-rata perabot dan furniturnya terbuat dari kayu jati Jawa yang diproduksi pada akhir abad ke-19.

"Semua yang ada di sini masih asli,di antaranya kursi, meja, dan kayu-kayu yang terdapat di lantai ini. Juga plafon, dinding, dan lampu-lampu yang dipajang di sini, semua model lama, tapi masih bagus. Konsep bangunan Belanda terlihat dari lampu-lampu yang menghiasi pintu-pintu depan kafe," papar Arum.

Salah seorang petugas valet parking Cafe Batavia, Djunaedi, membenarkan bahwa semua barang yang ada di kafe ini berusia tua. Hanya ada sedikit perabot yang diganti. Itu pun yang sudah benar- benar rusak.

"Sejak saya bekerja di sini, 15 tahun lalu, bangunan ini masih begini-begini saja," katanya. Satu hal lagi yang menarik dari Cafe Batavia adalah banyaknya frame foto yang tertempel di setiap dinding yang menempati lokasi di dua lantai.

Jika dihitung, terdapat sekitar seribu frame foto yang berbeda pada tiap bingkai yang terpajang dan tertata secara rapi. Desain interior yang dibuat sangat menarik ini juga terdapat dalam toilet. Foto-foto itu seakan mengajak pengunjung Cafe Batavia menjelajahi dunia lain.

"Graham adalah orang yang sangat menyukai seni. Kafe ini benar-benar full of frames. Semua foto adalah koleksi pribadi Graham dan para pengunjung sangat tertarik melihatnya. Mungkin (foto itu dibuat) dengan tujuan agar mereka tidak merasa bosan," tutur Arum.

Alunan musik jazz yang terus mengalun sendu seolah mendukung suasana klasik kafe yang khas dengan kanopi berwarna hijau ini. Khusus Kamis hingga Minggu, pengelola Cafe Batavia selalu memanjakan konsumennya dengan suguhan live music dari berbagai aliran.
(sindo//nsa)

Source : okezone.com


No comments:

Other :

Topic Relation
Digg!
Custom Search

Informasi jual beli

R.Design: Charm Skins