Dicari marketing pria - wanita
Gaji + Komisi besar 1 juta s.d 3 juta keatas
Jakarta - Gajah mada Plaza
Sabtu , Minggu juga Bisa
Telp . 021.9140.9440 - rcjakarta@gmail.com
..<< Jual Rumah >>..

Thursday 18 September 2008

Percantik Hunian dengan Pagar Hidup

PAGAR rumah tidak harus bermaterial keras seperti besi atau beton yang masif. Material lunak seperti tumbuhan pun bisa dimanfaatkan menjadi pelindung rumah.

Menurut arsitektur lanskap Nirwono Yoga, sebagai wajah rumah, pagar harus tampil menarik karena akan mencerminkan keseluruhan tampilan hunian. "Kalau pagarnya saja tidak menarik, tampilan rumah pun jadi kurang menarik," kata Nirwono.


Elemen terdepan pada hunian ini sangat penting, baik secara fungsional maupun estetika. Kehadiran pagar tanaman khususnya, selain memberi tampilan yang berbeda dengan nuansa hijau, dapat pula mengantarkan atmosfer alami pada fasad rumah. Pagar tanaman pun memiliki fungsi ekologis.

Karena itu, sebelum mengaplikasikan tanaman sebagai pagar, anggota Ikatan Arsitektur Lanskap Indonesia (IALI) ini mengatakan, ada dua hal yang menjadi pertimbangan. Pertama, tanaman bukan merupakan pagar masif. Pagar tanaman sifatnya semipermanen. Untuk menjadikannya pagar, tanaman ini bisa dikombinasikan dengan pagar besi, kayu, atau tembok. Kedua, pertimbangkan fungsi pagar yang ingin ditampilkan, apakah ingin menonjolkan fungsi estetik, hanya sebagai pengaman, atau ekologis (untuk meredam kebisingan dan menyerap polusi). Fungsi ini akan memengaruhi Anda dalam memilih jenis tanaman dan perawatannya. Sebab, tanaman merupakan makhluk hidup yang terus tumbuh dan berkembang sehingga memerlukan perawatan ekstra jika menginginkan tampilannya tetap natural dan menawan. Meski demikian, jangan khawatir karena untuk menjadikan tanaman sebagai pagar sebenarnya tidak sulit dan mahal. Tinggal bagaimana Anda menyiasatinya.

"Jangan memilih tanaman pangkas karena tanaman itu memerlukan maintenance yang tinggi," kata pria yang akrab disapa Yudi ini. Jika salah memilih jenis tanaman, Anda harus rela menerima konsekuensinya. Anda harus mau melakukan perawatan plus terhadap pagar hijau itu. Caranya dengan rutin memangkasnya dua minggu sekali agar mendapatkan tampilan pagar yang tetap pada model sebelumnya, yakni rapi dengan tinggi yang sama dan tidak berantakan.

Untuk memudahkan perawatan pagar hidup, Yudi merekomendasikan jenis tanaman yang tidak perlu dipangkas. Antara lain jenis tanaman puring yang memiliki beragam varian bunga dan daun, tanaman hijau seperti perdu, dan tanaman berbunga indah seperti bunga sepatu.

Pagar hidup ini memiliki banyak kelebihan, apalagi bagi Anda yang termasuk pencinta tanaman. Ini karena Anda dapat memilih dan mengkreasikan sendiri jenis tumbuhan, tinggi rendahnya, dan bentuk tanaman yang ingin dijadikan pagar. Kendati demikian, sebaiknya Anda menentukan dulu bentuk tampilan pagar itu. Pengamat tata kota ini menyarankan, sebaiknya bentuk pagar dan jenis tanaman diselaraskan dengan konsep taman dan arsitektur rumah. Dengan begitu tercipta harmonisasi dalam keseluruhan hunian. Misalnya, untuk rumah tropis, pilih tanaman berbunga indah seperti bunga sepatu dan kemuning, atau tanaman berdaun seperti puring. Sementara itu, untuk rumah modern, pilihlah tanaman yang simpel, seperti jenis bambubambuan. Mengenai tinggi-rendahnya, Yudi mengatakan, tinggi optimal pagar 1,5 meter, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan lebar halaman. "Misalnya lebar halaman 10 meter, maka lebar pagar cukup 5-7 meter dengan tebal tanaman antara 30 sentimeter hingga setengah meter. Namun, semakin tebal tanaman, akan makin meredam kebisingan," katanya.

Selain itu, tinggi-rendahnya tanaman pagar menandakan sifat dari penghuninya. Pagar tanaman yang rendah memberi kesan bahwa penghuninya adalah orang yang terbuka, suka bersosialisasi, dan ramah. Adapun pagar yang tinggi menunjukkan si empunya merupakan orang yang tertutup dan tidak suka diganggu kehidupan pribadinya.

Selain itu, Yudi menyebutkan, pagar yang tinggi menandakan juga pemiliknya memperhatikan keamanan pada huniannya. Meski sudah ada peraturan pemerintah, khususnya DKI Jakarta, yang menyatakan bahwa ketinggian pagar tidak boleh menutupi rumah, yakni maksimal 1,5 meter untuk lingkungan perumahan. Namun, untuk rumah yang berada di tepi jalan raya atau pasar, peraturan itu tidak berlaku karena alasan keamanan.
(sindo//tty)

Source : okezone.com
Pewarnaan interior hemat energi
Percantik hunian dengan pagar hidup

No comments:

Other :

Topic Relation
Digg!
Custom Search

Informasi jual beli

R.Design: Charm Skins