Dicari marketing pria - wanita
Gaji + Komisi besar 1 juta s.d 3 juta keatas
Jakarta - Gajah mada Plaza
Sabtu , Minggu juga Bisa
Telp . 021.9140.9440 - rcjakarta@gmail.com
..<< Jual Rumah >>..

Monday 8 September 2008

Pengembang Hadirkan Nuansa Religius

INDONESIA sebagian besar penduduknya beragamaI slam. Sebagian dari umat Islam tentunya memiliki harapan besar untuk tinggal di kawasan hunian yang memiliki konsep islami.

Kawasan hunian dengan konsep seperti itu diharapkan bisa mendekatkan penghuni dengan Sang Khalik. Dilihat dari sisi marketing, membangun kawasan hunian dengan konsep islami memiliki pasar yang cukup potensial. Selain merupakan alternatif bagi masyarakat untuk memilih kawasan hunian yang telah ada, kawasan hunian dengan konsep tersebut juga bisa dijadikan jawaban bagi masyarakat yang mengidamkan tinggal di kawasan hunian islami.


Kendati begitu, untuk membangun kawasan hunian dengan konsep islami, bukanlah pekerjaan mudah. Sebab dari sisi desain, pengembang harus mengupayakan agar berbagai aktivitas utama penghuni tidak membelakangi kiblat. Selain itu, ruangan dalam rumah juga harus diupayakan tidak terlihat masyarakat yang lalu lalang di depan rumah.

Staf Marketing Bukit Az- Zikra, Dadi, mengatakan, perumahan bukit Az-Zikra merupakan kawasan hunian yang sengaja dikembangkan PT Cigede Griya Permai untuk mewujudkan sebuah kawasan hunian yang islami. Pengembang akan membudayakan penghuni agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Agar bisa terealisasi, dia menyebutkan, pihaknya mengundang Ustad Muhammad Arifin Ilham untuk bersamasama membangun konsepnya. Bukan hanya itu, pihaknya juga tengah membangun sebuah masjid dan pondok pesantren di kawasan hunian yang memiliki luas 50 hektare itu. Kedua fasilitas tersebut diharapkan bisa membuat penghuni semakin merasa tinggal di kawasan islami.

Penghuni bisa belajar Alquran setiap waktu di tempat pondok pesantren yang langsung diasuh Ustad Muhammad Arifin Ilham itu. "Penghuni juga akan diwajibkan untuk salat berjamaah di masjid," tuturnya. Pengembang juga memiliki kegiatan rutin harian, mingguan, dan bulanan. Beberapa kegiatan rutin harian yang dilakukan antara lain berupa salat berjemaah, taman pendidikan Alquran (TPA). Kegiatan rutin mingguan, di antaranya buka puasa bersama dan zikir yang dimulai dari magrib hingga isya. Adapun kegiatan bulanan berupa salat tahajud bersama-sama.

Karena kawasan hunian yang dikembangkan mempergunakan konsep islami, maka semua penghuni yang tinggal di kawasan hunian tersebut haruslah muslim. Tujuannya agar penghuni bisa berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan pengembang. "Penghuni juga tidak boleh sembarangan merokok di dalam kawasan hunian," tuturnya. Agar semua program tersebut bisa berjalan, sebelum penghuni membeli rumah di perumahan bukit Az-Zikra, harus terlebih dahulu menandatangani kesepakatan melaksanakan program ibadah yang diadakan.

Tipe rumah yang dikembangkan juga memiliki nama islami. Sebut saja tipe Ikhlas 21/60 yang seharga Rp83 juta dan Sabar 28/72 (Rp104 juta). Ada juga tipe Tawakkal 36/98 (Rp235 juta) atau tipe Tawadhu 54/112 seharga Rp275 juta. Bagi masyarakat yang memiliki penghasilan cukup tinggi juga tersedia rumah dua lantai tipe Syukur 70/144 (Rp422 juta), Qonaah 90/180 (Rp575 juta), atau Sakhoya 120/300 yang jauh lebih lapang dengan harga mencapai Rp850 juta.

Untuk mencapai kawasan hunian tersebut, masyarakat tidak perlu khawatir akan kesulitan akses. Sebab, waktu tempuh dari kawasan hunian menuju pintu masuk Pintu Tol Sentul Selatan hanya sekitar 15 menit. "Kami juga membangun rumah toko yang dalam aktivitas bisnisnya diharuskan sesuai dengan syariat," sebutnya.

Sementara pembangunan kawasan hunian islami di Karawaci, Tangerang, ternyata telah dilakukan sejak 1996. Saat itu PT Mustika Hadiasri mengembangkan kawasan hunian islami yang bernama Villa Islami. Di kawasan islami tersebut, telah dibangun berbagai sarana yang dapat mendukung penghuni untuk beribadah. Beberapa di antaranya sekolah Islam favorit, masjid raya berkapasitas 6.000 orang, bank syariah, dan Rumah Sakit Al-Qadr.

Menurut Marketing Manager Villa Ilhami, M Zaeni, melalui moto "Berpagar Iman dan Berserambi Silaturahmi" pihaknya mencoba menghidupkan konsep kekerabatan antarwarga berdasarkan nilai-nilai keislaman yang menjunjung tinggi kerukunan, harmoni, ketenteraman, sikap saling menghormati, mengasihi,dan keluhuran akhlak. "Setiap sudut dan komponen Villa Ilhami dikembangkan berdasarkan konsep tersebut," katanya.

Dia menambahkan, semua itu semata-mata bertujuan agar penghuni mendapatkan hunian yang bukan saja memberikan kenyamanan fisik. Namun juga memberi ruang seluas-luasnya bagi pemenuhan kebutuhan mentalspiritual sesuai harapan. Hal itu diimplementasikan dengan desain kawasan hunian. Di mana setiap kawasan hunian selalu tersedia gang yang memudahkan penghuni untuk bersilaturahmi dengan tetangga ataupun menuju musala.

Untuk aktivitas dakwah, dia menyebutkan, pihaknya juga telah memiliki jadwal rutin yang diadakan pengembang. Rutinitas tersebut biasanya dilakukan di musala yang terdapat di setiap blok. Beberapa rutinitas tersebut di antaranya, pengajian, siraman rohani, diskusi keagamaan, dan konsultasi keagamaan.

Pada saat ini, dia menuturkan, pihaknya tengah memasarkan sejumlah tipe baru.Di antaranya, Zahra (23/84) Rp210 juta, Shalimiin (54/12) Rp300 jutaan dan Thaibiin (96/144) Rp800 jutaan. Arsitektur rumah yang dipergunakan adalah minimalis. "Ini sesuai dengan masih besarnya respons pasar terhadap arsitektur minimalis," katanya.

Kawasan hunian dengan konsep islami juga dikembangkan di Depok, tepatnya di kawasan hunian Mutiara Darussalam. Saat ini, kawasan hunian yang memiliki luas lahan 2,7 hektare itu sedang dalam proses pembangunan. Dalam dua tahun mendatang, kawasan hunian yang terletak di Jalan Pitara Raya, Pancoranmas, Depok, itu, diperkirakan bisa diserahterimakan kepada pemiliknya.

Menurut Direktur Pemasaran Mutiara Darussalam Umar Sutoyo, konsep islami sengaja dipilih sebagai diferensiasi dari kawasan hunian di Depok. Konsep islami juga dipilih untuk memberikan respons dari banyaknya permintaan masyarakat yang ingin tinggal di kawasan hunian islami. "Rumah dengan konsep religius memiliki pasar yang tidak kalah dengan kawasan hunian lainnya. Buktinya, minat masyarakat membeli rumah di Mutiara Darussalam cukup tinggi," tuturnya.

Rencananya, rumah yang dibangun di kawasan hunian tersebut berjumlah 152 unit. Fasilitas yang akan disediakan adalah keamanan 24 jam, masjid, lapangan futsal, dan tempat bermain anak.Untuk memperkuat ciri khasnya sebagai kawasan permukiman islami, pengembang akan membangun sejumlah Taman Pendidikan Alquran (TPA), masjid dan rumah untuk ustad.

Dia mengaku, pihaknya sengaja membangunkan sebuah rumah untuk ustad di kawasan hunian. Tujuannya agar proses pendidikan keagamaan kepada penghuni, khususnya anak-anak bisa dilakukan dengan lebih baik. Ustad juga akan lebih mudah mengawasi perkembangan moral penghuni kawasan rumah.

Desain rumah dipilih di kawasan hunian tersebut adalah modern minimalis yang dipadukan dengan konsep permukiman Islam. Minimalis dipilih karena masih diminati masyarakat. Adapun konsep islami terlihat dari orientasi yang berpegang kepada arah kiblat. Mulai penempatan tempat tidur dalam kamar, hingga kamar mandi. Selain itu, pintu masuk utama juga diusahakan tidak langsung menghadap jalan.
(sindo//tty)

Source : lifestyle.okezone.com

No comments:

Other :

Topic Relation
Digg!
Custom Search

Informasi jual beli

R.Design: Charm Skins