Anjuran dan Larangan pada Penempatan Kompor

Anjuran dan Larangan pada Penempatan Kompor
Feng shui dapur memiliki implikasi penting untuk keberuntuangan keluarga. Meski dapur dapat ditempatkan di salah satu sektor buruk rumah--berdasarkan rumus feng shui kompas-- kompor keluarga harus ditempatkan di arah baik.

Hal pertama yang harus diingat adalah kompor tidak boleh diletakkan menghadap ke pintu utama. Karena hal itu melambangkan kehilangan penghidupan, menyebabkan pencari nafkah kehilangan pekerjaannya. Jadi kompor harus dipindahkan meski sulit dilakukan. Begitupun jika kompor menghadap pintu belakang. Dampak terburuknya sama seperti menghadap ke pintu utama rumah.


Kedua, lantai dapur tidak boleh lebih rendah dibandingkan dengan ruang makan dan ruang tamu. Para penghuninya akan kesulitan mendapatkan kemakmuran, karena harus "turun" bila ke dapur setiap hari menunjukkan seseorang meluncur ke bawah tangga ekonominya.

Ketiga, kompor tidak boleh diletakkan tepat dibawah toilet atau kamar mandi yang ada di lantai atas. Hal itu akan seperti kotoran yang meluap turun dan masuk ke dalam mangkuk nasi Anda, sehingga mendatangkan feng shui yang buruk.

Keempat, kompor juga tidak boleh diletakkan di bawah tangki air yang berada lantai atas. Karena kompor melambangkan unsur api, sedangkan tangki air membawa unsur air. Dengan memiliki tangki air diatas kompor, maka unsur air dimungkinkan mendominasi unsur api. Sehingga, air dapat memadamkan nyala api pada kompor Anda. Dari sini, Anda tidak mungkin mendapatkan kemakmuran.

Kelima, kompor tidak boleh diletakkan tepat dibawah kamar tidur lantai atas. Karena ada panas yang naik dari kompor, kamar tidur yang letaknya diatas akan merasakan panasnya api. Kamar tidur seperti itu tidak cocok untuk mereka yang mudah marah atau tersinggung. Bila hal itu tidak dapat dihindari, Anda dapat mengecat temboknya dengan warna hijau untuk menyejukkan ruangan "api" tersebut.

Keenam, jangan pernah meletakkan kompor dibawah balok penyangga atap yang terbuat dari beton karena balok itu akan mengeluarkan kekuatan negatif pada kompor. Karena kompor mewakili mangkuk nasi, Anda mungkin akan kesulitan mencari nafkah untuk hidup layak.

Ketujuh, kompor tidak boleh diletakkan dibelakang jendela dapur, karena posisinya sangat rentan. Angin dari luar akan dengan mudah memadamkan nyala api kompor, sehingga tidak ada jaminan kehidupan yang baik.

Kedelapan, sebuah kompor janganlah diletakkan menghadap ke kamar tidur. Memiliki kamar tidur di dekat dapur sudah cukup buruk, terlebih bila kompor menghadap ke pintunya. Anda dapat menghindari masalah itu dengan memindahkan kompor ke tempat lain atau mengubah kamar menjadi gudang.

Kesembilan, kompor tidak boleh diletakkan menghadap lemari es. Karena lemari es melambangkan keadaan yang stagnan seperti makanan beku yang disimpan di dalamnya. Lemari es juga mengandung unsur air, sehingga bisa "menguyur" api makanan dalam keluarga dengan air.

Kesepuluh, kompor tidak boleh diletakkan di depan toilet. Karena mengguyur dengan air secara terus menerus pada toilet setelah digunakan sama saja dengan membuang makanan.

Kesebelas, sebuah kompor jangan dihadapkan ke bak cuci piring karena yang satu mewakili unsur api, sedangkan yang lainnya menunjukkan unsur air. Karena air dapat memadamkan api, maka kehidupan Anda mungkin akan terpengaruh bila kompor Anda menghadap ke bak cuci piring.

Keduabelas, kompor dapat dikatakan berada pada "posisi pengemis" bila diletakkan di dekat pintu. Setiap kali pintu dibuka akan membentur kompor, itu sama saja dengan menerima ketukan yang kasar.

Ketigabelas, kompor yang menghadap ke tangga buruk feng shui-nya karena Anda harus berhadapan dengannya setiap kali Anda menggunakan tangga. Karena kompor mewakili unsur api, Anda akan bertabrakan dengan banyak persoalan.

Keempatbelas, kompor dan toilet yang saling membelakangi akan mendatangkan feng shui yang buruk sekalipun toilet tidak terlihat dari dapur. Mengguyur dengan air secara terus menerus pada toilet setelah digunakan melambangkan makanan yang terbuang di saluran pembuangan. (Tri Wahyuni)
(Bersambung)

Source : suarakarya-online.com